Konteks Atau Tingkatan Komunikasi

SHARE THIS

Share to:

Facebook Twitter

Konteks Atau Tingkatan Komunikasi

Konteks Atau Tingkatan Komunikasi - Untuk membuat bidang ilmu komunikasi dan proses komunikasi mudah dipahami, kita harus memahami konteks komunikasi. Konteks adalah lingkungan dimana komunikasi terjadi. Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang hampa-sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Menurut Deddy Mulyana (2001: 70) secara luas konteks di sini berarti semua faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi, yang terdiri dari beberapa aspek.

a. Aspek fisik, seperti iklim, cuaca, suhu udara, bentuk ruangan, warna dinding, penataan tepat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat yang tersedia untuk menyampaikan pesan.
b. Aspek psikologis, seperti sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta komunikasi.
c. Aspek sosial, seperti norma kelompok, nilai sosial dan karakteristik budaya.
d. Aspek waktu, yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, sore, siang dan malam).

Banyak pakar komunikasi mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya. Sebagaimana juga definisi komunikasi, konteks komunikai ini diuraikan secara berlainan. Istilah-istilah lain juga digunakan untuk merujuk kepada konteks ini. Selain istilah konteks, istilah yang sama adalah tingkat (level), bentuk (type), situasi (situation), keadaan (setting), arena , jenis, cara dan pertemuan. Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteksnya atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenallah; komunikasi intrapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi politik (retorika), komunikasi organisasi dan komunikasi massa serta komunikasi antarbudaya.

Konteks Atau Tingkatan Komunikasi
Pendekatan Situasional untuk membedakan jenis-jenis komunikasi

Sumber: Mulyana, 2001: 71
Kategori berdasarkan tingkat (level) paling lazim digunakan untuk melihat konteks komunikasi, dimulai dari komunikasi yang melibatkan jumlah peserta komunikasi paling sedikit hingga komunikasi yang melibatkan banyak orang. terdapat empat tingkatan komunikasi yang disepakati banyak pakar, yaitu; komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa. Beberapa pakar lain menambahkan komunikasi intrapribadi, komunikasi diadik (komunikasi dua orang) dan komunikasi publik.

Komunikasi Intrapribadi

Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi dengan diri sendiri, baik kita sadari atau tidak. Proses komunikasi terjadi dalam diri seseorang berupa proses pengolahan informasi melalui pengindera dan sistem syaraf. Misalnya; berpikir, merenung, mengingat-ingat sesuatu, menulis sebuah surat dan menggambar. Setiap manusia pada dasarnya akan selalu terlibat dalam kegiatan komunikasi intrapribadiselama proses kehidupannya. Karena komunikasi ini merupakan dialog internal dan bahkan dapat terjadi saat bersama orang lain. Kita semua miliki dialog internal dan suara-suara di dalam batin yang bervariasi dari satu orang ke orang lainnya. Komunikasi ini merupakan landasan komunikasi antarpribadi dan dalam konteks-konteks lainnya. Keberhasilan komunikasi kita dengan orang lain bergantung pada keefektifan komunikasi kita dengan diri sendiri. Oleh karena itu, komunikasi intrapribadi adalah jantung dari kegiatan komunikasi seseorang.

Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi dari orang lain secara langsung, baik verbal ataupun nonverbal. Konteks komunikasi ini dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lain. Misalnya, percakapan secara tatap muka di antara dua orang, surat menyurat pribadi dan percakapan melalui telepon. Corak komunikasinya juga lebih bersifat pribadi, dalam arti pesan atau informasi yang disampaikan hanya ditujukan untuk kepentingan pribadi para pelaku komunikasi yang terlibat. Dalam komunikasi antarpribadi, jumlah pelaku yang terlibat biasanya bisa lebih dari dua orang, selama pesan atau informasi yang disampaikan bersifat pribadi. Bentuk khusus dari komunikasi anntarpribadi ini adalah komunikasi diadik, seperti; suami-istri, dua sejawat, guru-murid dan sebagainya. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik verbal maupun nonverbal. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab peserta komunikasi. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan sempurna, komunikasi antarpribadi berperan penting hingga kapanpun, selama manusia masih mempunyai emosi. Kenyataannya komunikasi dengan tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya.

Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Dalam konteks ini, kegiatan komunikasi berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Pada tingkatan ini, tiap individu yang terlibat masing-masing berkomunikasi sesuai dengan peran dan kedudukannya dalam kelompok. Pesan dan informasi yang dikomunikasikan juga menyangkaut kepentingan seluruh anggota kelompok, bukan bersifat pribadi. Misalnya; ngobrol-ngobrol dalam keluarga antara bapak, ibu dan anak-anaknya. diskusi antara warga di sebuah pertemuan, pembicaraan di antara kelompok anak muda yang memiliki hobi yang sama, atau kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan guru dengan murid-muridnya di ruang kelas. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasnya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil (small-group communication) untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antarpribadi.

Komunikasi Publik
Komunikasi publik (public communication) adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah besar orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi demikian sering juga disebut pidato, ceramah atau kuliah (umum). Beberpa pakar komunikasi menggunakan istilah komunikasi kelompok-besar (large-group communication) untuk komunikasi ini. Komunikasi publik biasanya berlangsung lebih formal dan lebih sulit daripada komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok. Karena komunikasi publik menuntut persiapan pesan yang cermat, keberanian dan kemampuan menghadapi sejumlah besar orang. Daya tarik fisik pembicara bahkan sering merupakan faktor penting yang enentukan efektifitas pesan, selain keahlian dan kejujuran yang dimiliki pembicara. Tidak seperti komunikasi antarpribadi yang melibatkan pihak-pihak yang sama-sama aktif, satu pihak (pendengar) dalam komunikasi publik cenderung pasif. Umpan balik yang mereka berikan terbatas, terutama umpan balik bersifat verbal. Umpan balik nonverbal lebih jelas diberikan orang-orang yang berada pada posisi pembicara. Sesekali pembicara menerima umpan balik yang bersifat serempak, seperti tertawa dan tepuk tangan. Ciri-ciri komunikasi publik adalah terjadi di tempat umum (publik), misalnya auditorium, kelas, tempat ibadah (masjid, gereja) dan tempat lain yang dihadiri sejumlah besar orang. Komunikasi publik sering bertujuan memberikan penerangan, menghibur, memberikan penghormatan atau membujuk.

Komunikasi Organissasi

Komunikasi organisi (organisational communication) terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi konteks ini mencakup komunikasi yang terjadi di dalam dan di antara lingkungan yang besar dan luas. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antarpribadi (percakapan antara atasan bawahan), komunikasi kelompok (kelompok kerja yang mempersiapkan laporan dan ada kalanya juga komunikasi publik (presentasi yang dilakukan oleh para eksekutif dalam perusahaan) serta komunikasi dengan menggunakan media (memo internal, e-mail dan konferensi jarak jauh). Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak tergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antarsejawat, juga termasuk gosip.

Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elktronik (radio, televisi, komputer) yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogon. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khusus media elektronik). Konteks komunikasi massa memang unik. Pertama, konteks ini memberikan kemampuan baik pengirim maupun penerima untuk melakukan kontrol. Dalam hal ini sumber seperti editor surat kabar atau penyiar televisi membuat keputusan informasi apa saja yang disebarkan, sedangkan penerima memiliki kendali terhadap apa yang mereka baca, dengarkan, tonton atau bahas. Kedua, komunikasi yang terjadi biasanya lebih terkendali dan terbatas. Maksudnya, komunikasi dipengaruhi oleh biaya, pengiklan, politik dan kepentingan-kepentingan lain. Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.

Komunikasi Antarbudaya
Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa berbeda ras, etnik dan sosial ekonomi atau gabungan dari semua perbedaan ini). Komunikasi ini juga mengacu pada komunikasi antara orang-orang yang memiliki kepercayaan, nilai atau cara berperilaku yang berbeda. Jadi, individu-individu ini tidak harus selalu berasal dari negara yang berbeda.

Sumber:
Yasir, 2009, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru, Hal. 34-39.

Daftar Referensi:

Mulyana, Deddy, 2001, Ilmu Komunikasi; Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung

Hi... I'm Martius, You can find more about me. Thanks for coming to my blog and hope you enjoy it.

1 komentar: