Metode Komunikasi

SHARE THIS

Share to:

Facebook Twitter

Metode Komunikasi

Metode Komunikasi - Istilah metode atauu dalam bahasa Inggris "method" berasal dari bahasa Yunani "methodos" yang berarti rangkaian yang sistematis dan yang merujuk kepada tata cara yang sudah dibina berdasarkan rencana yang pasti, mapan dan logis. Berdasarkan pengertian ini, maka metode komunikasi meliputi kegiatan-kegiatan yang terorganisasi sebagai berikut:

a. jurnalisme/ jurnalistik (jurnalism). 
Metode komunikasi ini merupakan kegiatan dari mencari atau meliput berita, mengolah, mengedit, menuliskan, melaporkan hingga menyebarkaninformasi tersebut melalui media massa. Hasil kegiatan ini biasa disebarkan dengan menggunakan media seperti surat kabar, majalah, radio atau televisi serta media berkala lainnya.

b. Hubungan masyarakat (public relation). 
Humas merupakan suatu metode komunikasi atau kegiatan untuk menciptakan citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama. Instilah ini juga merujuk pada bentuk kegiatan dalam melakukan hubungan dengan masyarakat, secara jujur, terbuka, rasional dan timbal balik (dua arah). Tujuan kegiatan ini adalah agar khalayak atau masyarakat memperoleh citra yang baik terhadap organisasi atau lembaga sehingga memperoleh dukungan yang positif.

c. Periklanan (advertising), 
Metode komunikasi periklanan merupakan suatu bentuk kegiatan komunikasinon-personal mengenai suatu organisasi, produk, jasa, ide/ gagasan atau kebijakan yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Kegiatan iklan biasanya melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail, reklame luar ruangan atau bahkan kendaraan umum.

d. Propaganda. 
Berasal dari kata "propagare" artinya menyemai tanaman. Salah satu kegiatan komunikasi yang sudah lama dikenal penggunaannya dalam bidang politik. Jadi, propaganda merupakan metode komunikasi yang dilakukan secara sengaja mengajak dan membimbing untuk mempengaruhi atau membujuk orang guna menerima suatu pandangan, sentimen atau nilai.

e. Kampanye. 
Metode komunikasi kampanye merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh seseorang, sekelompok atau organisasi dalam waktu tertentu untuk memperoleh dukungan atau pengaruh dari khalayak luas. Kampanye dilakukan untuk mempengaruhi dengan tujuan meraih simpati, dukungan, bahkan perubahan sikap atau perilaku khalayak. Kegiatan ini banyak digunakan untuk tujuan politik, pemasaran, sosial kemanusiaan dan lain sebagainya.

f. Retorika. 
Retorika merupakan kegiatan komunikasi atau sering juga dikenal sebagai seni berbicara di depan orang banyak secara bertatap muka dengan menggunakan bahasa lisan yang indah (irama, mimik dan intonasi suara). Retorika atau public speaking dituntun oleh dua asumsi. Pertama, pembicara yang efektif harus mempertimbangkan khalayaknya. Kedua, pembicara yang efektif harus menggunakan beberpa bukti dalam presentasinya. Bukti yang dimaksud ini merujuknya pada cara-cara persuasi yaitu melalui ethos, pathos dan logos. Ethos merujuk pada karakter, intelegensi dan niat baik atau kejujuran yang dipersepsikan dari seorang pembicara. Logos adalah bukti-bukti logis yang digunakan oleh pembicara. Pathos berkaitan dengan bukti emosional yang dimunculkan dari para anggota khalayak.

g. Agitasi. 
Metode ini merupakan kegiatan komunikasi untuk membangkitkan khalayak terutama dalam bidang politik. Agitasi adalah upaya untuk menggerakkan massa dengan lisan atau tulisan dengan cara merangsang dan membangkitkan emosi khalayak orang banyak. Metode komunikasi ini terkadang ampuh karena menggunakan cara-cara mengerahkan orang banyak, seperti demonstrasi dan mogok untuk mencapai tujuannya.

h. Perang urat syaraf (psychological warfare). 
Metode komunikasi yang dilakukan secara terencana untuk mempengaruhi pendapat, emosi, sikap dan perilaku pihak musuh atau yang berseberangan. Metode ini merupakan aplikasi psikologi untuk melengkapi propaganda yang bersifat kegiatan politik, ekonomi atau militer.

i. Perpustakaan (library). 
Secara umum perpustakaan bisa ditempatkan sebagai suatu subjek atau objek sekaligus. Metode Komunikasi ini bisa bermakna proses, ilmu, seni, pusat koleksi, pusat pelestarian, tempat, unit kerja, ruang, gedung, bahkan pusat pengolahan atau pusat pelayanan. Dalam hal ini hampir semua bentuk dan hasil kegiatan perpustakaan mempunyai tujuan untuk dikomunikasikan kepada masyarakat seluas-luasnya. Orang mengklasifikasikan dan mengorganisasikan informasi-informasi dan sumber-sumber informasi, tidak lain tujuannya adalah untuk kemudahan pemanfaatan oleh masyarakat luas. Tegasnya, tidak ada aspek kegiatan dan proses kerja di perpustakaan dan pusat-pusat informasi yang tidak melibatkan komunikasi di dalamnya.

Sumber:
Yasir, 2009, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru. Hal. 40-42

Hi... I'm Martius, You can find more about me. Thanks for coming to my blog and hope you enjoy it.

2 komentar: