Definisi Komunikasi Antarpribadi - Komunikasi merupakan dasar dari seluruh interaksi manusia. Karena tanpa komunikasi, interaksi antarmanusia, baik secara perorangan, kelompok maupun organisasi tidak mungkin terjadi. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan contoh jenis komunikasi ini. Perhatikan contoh berikut:
- Almer adalah manajer pemasaran di sebuah perusahaan, ia sedang megadakan pertemuan untuk membahas strategi pemasaran produk baru. Roni mengusulkan suatu strategi tertentu, sementara anak buahnya menghendaki strategi yang lain. Mereka saling mengajukan pendapat dan berdebat.
- Rihana baru saja menerima nilai hasil UN. Pada saat makan malam bersama, Ayah Rihana menanyakan tentang nilai-nilai ujian tersebut.
- Andi menceritakan kejadian-kejadian lucu yang membuat teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal.
- Dua orang sopir angkutan umum sedang membicarakan masalah perubahan jalur yang ditetapkan oleh Pemerintah kota setempat.
- Reni mempunyai masalah dengan kekasihnya dan mengungkapkan semua masalah tersebut (curhat) kepada sahabat kostnya.
Contoh di atas berlangsung dalam konteks komunikasi antarpribadi. Dari contoh-contoh tersebut anda mungkin sudah mempunyai gambaran tentang apa itu komunikasi antarpribadi. Tetapi untuk mempelajari komunikasi antarpribadi secara lebih mendalam, diperlukan definisi-definisi yang lebih spesifik.
Berkaitan dengan ini, maka dapat dijelaskan bahwa definisi komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) digolongkan menjadi tiga perspektif. Pertama, perspektif kompensasi, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari komponen-komponennya. Kedua, perspektif pengembangan, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari proses perkembangannya. Ketiga, perspektif relasional, yaitu melihat komunikasi antarpribadi dari hubungannya.
a. Komunikasi antarpribadi dilihat dari komponen-komponennya
Komunikasi di dalam definisi ini merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang, dengan berbagai efek dan umpan balik (feedback). Dalam definisi ini setiap komponen harus dipandang dan dijelaskan sebagai bagian yang terintegrasi dalam tindakan komunikasi antarpribadi.
Secara umum komponen-komponen yang terdapat dalam komunikasi antarpribadi adalah:
1. Pengirim-Penerima; komunikasi antarpribadi melibatkan paling tidak dua orang. Setiap orang yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi memformulasikan dan mengirim pesan (fungsi pengirim) dan juga sekaligus menerima dan memahami pesan (fungsi penerima).
2. Encoding-Decoding; encoding adalah tindakan menghasilkan pesan. Artinya pesan-pesan yang akan disampaikan di”kode” atau diformulasikan terlebih dahulu dengan menggunakan kata-kata, simbol dan sebagainya. Sebaliknya, tindakan untuk menginterpretasikan dan memahami pesan-pesan yang diterima disebut decoding. Dalam komunikasi antarpribadi, karena pengirim sekaligus juga bertindak sebagai penerima, maka fungsi encoding dilakukan oleh setiap orang yang terlibat dalam komunikasi atarpribadi.
3. Pesan-pesan; dalam komunikasi antarpribadi pesan-pesan ini bisa berbentuk verbal (seperti kata-kata) atau nonverbal (gerakan, simbol) atau gabungan antara bentuk verbal dan nonverbal.
4. Saluran; saluran ini berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan pengirim dan penerima informasi. Dalam saluran antarpribadi, lazimnya para pelaku bertemu secara tatap muka.
5. Gangguan (noise); gangguan komunikasi menyebabkan pesan yang dikirim berbeda dengan apa yang diterima. Dalam komunikasi antarpribadi, gangguan ini mencakup tiga hal: pertama, gangguan fisik seperti berasal dari luar dan mengganggu transmisi fisik pesan misalnya kegaduhan, interupsi, jarak dan sebagainya. Kedua, gangguan psikologis, timbul karena perbedaan gagasan dan penilaian subjektif di antara orang yang terlibat dalam komunikasi. Emosi, perbedaan nilai-nilai, sikap, status, dapat mengakibatkan hambatan psikologis. Ketiga, gangguan semantik, terjadi karena kata-kata atau simbol yang digunakan memiliki arti ganda, sehingga penerima gagal menangkap maksud pengirim pesan.
6. Umpan balik; umpan balik memainkan peranan yang sangat penting dalam komunikasi antarpribadi, karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan umpan balik dalam berbagai cara baik verbal (pertanyaan, jawaban) maupun nonverbal (anggukan, tersenyum, menguap, mengerutkan dahi). Umpan balik bisa bersifat positif, netral atau negatif. Umpan balik positif jika menguntungkan, negatif jika terasa merugikan, dan netral bila tanggapan biasa-biasa saja.
7. Konteks; konteks dimana kita berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri. Misalnya jika anda berbicara dengan keluarga di rumah akan berbeda dengan sewaktu anda berbicara dengan dosen. Ada tiga dimensi konteks dalam proses komunikasi antarpribadi. Pertama, dimensi fisik yang mencakup tempat dimana komunikasi berlangsung. Misalnya dua orang mahasiswa sedang ngobrol di kelas, kelas merupakan dimensi fisik. Kedua, sosial psikologis yang mencakup misalnya status hubungan di antara orang yang terlibat dalam komunikasi, peranan yang dimainkan, norma dan budaya masyarakat dimana mereka berkomunikasi, situasi akrab atau tidak akrab, formal atau informal, serius atau tidak serius. Ketiga, dimensi temporal yang menunjukkan adanya suatu pesan khusus yang sesuai dengan rangkaian keadian-kejadian komunikasi.
8. Bidang pengalaman (field of experience) dan kerangka referensi (frame of reference); pengalaman dan referensi merupakan faktor penting dalam komunikasi. Komunikasi bisa menjadi efektif bila para pelaku yang terlibat dalam komunikasi mempunyai bidang pengalaman dan kerangka referensi yang sama. Sebaliknya, komunikasi akan menjadi sulit jika para pelaku komunikasi mempunyai pengalaman dan referensi yang berbeda. Contohnya, jika anda sebagai mahasiswa membicarakan tentang mata kuliah dan SKS yang diambil kepada pembantu anda. Kemungkinan besar pembantu anda akan terbengong-bengong dan tidak akan mengerti.
9. Akibat (Efek); proses komunikasi selalu mempunyai berbagai akibat, baik pada salah satu pelaku atau keduanya. Akibat yang terjadi bisa merupakan akibat yang positif maupun akibat yang negatif. Setelah mengenal Aldi, Noni semakin rajin nonton berita dan mendengarkan musik kelasik. Perubahan ini boleh jadi merupakan akibat dari petemuan-pertemuan antarpribadi yang mereka lakukan.
b. Komunikasi antarpribadi dilihat dari proses perkembangannya
Menurut perspektif ini, komunikasi adalah suatu proses yang berkembang dari yang bersifat impersonal meningkat menjadi interpersonal atau intim. Artinya, ada peningkatan hubungan di antara para pelaku komunikasi. Seringkali pertemuan antarpribadi diawali dengan pembicaraan pada masalah-masalah yang bersifat umum, sepeti umur, tempat tinggal, pendidikan, asal daerah. dan sebagainya. Selain itu interaksi tersebut ditentukan oleh norma-norma sosial yang ada dalam masyarakat. Situasi ini masih bersifat impersonal. Jika masalah-masalah berkembang ke arah yang lebih spesifik dan bersifat pribadi, seperti: kebiasaan, kesukaan atau bahkan seks; situasi tersebut telah menunjukkan adanya komunikasi antarpribadi. Kebanyakan hubungan komunikasi antarpribadi berkembang dengan tahapan-tahapan seperti: kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan, dan pemutusan.
c. Komunikasi antarpribadi dilihat dari hubungan
Dalam pandangan ini, komunikasi antarpribadi didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi di antara dua orang yang mcmpunyai hubungan yang terlihat jelas di antara mereka. Komunikasi antarpribadi yang tercakup di sini adalah komunikasi antara dua orang yang bersaudara, seorang guru dengan seorang muridnya, dua orang teman, sepasang kekasih dan lain sebagainya. Karena melibatkan hubungan antara dua orang yang berinteraksi. maka sering kali definisi ini sebagai definisi pasangan (diadik) komunikasi antarpribadi.
Yasir, 2009, Pengantar Ilmu Komunikasi, Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Riau, Pekanbaru
0 komentar
Posting Komentar